Friday, May 15, 2015

Persaingan Harga Lemahkan Ekspor Indonesia ke ASEAN

Image result for ekspor

Melemahnya pasar ekspor memicu persaingan harga di kawasan Asia Tenggara menyusul berlebihnya pasokan di masing-masing negera. Hal ini yang membuat barang hasil produksi Indonesia sulit menembus pasar kawasan yang pada akhirnya melemahkan kinerja ekspor nasional. Ekspor Indonesia ke negara-negara Asia Tenggara menurun akibat terjadinya peningkatan produksi di masing-masing negara. Melemahnya permintaan ekspor dunia membuat negara-negara Asean berlomba-lomba membanting harga, khususnya untuk produk mesin dan peralatan listrik, pelakunya antara lain Vietnam, Singapura, serta Malaysi.

Nilai ekspor mesin dan peralatan listrik turun 1,7 persen, dari US$ 1,4 miliar pada April 2014, menjadi US$ 1,36 miliar. Pelemahan ekspor nasional semakin parah setelah Tiongkok terlibat dalam perang harga. Kadang harga produk-produk Tiongkok itu tak masuk akal. Harga sebuah barang yang biasanya senilai Rp 2 juta bisa dijual dengan harga Rp 700 ribu. Manfaatnya mungkin serupa, tapi kualitasnya dipertanyakan.

Untuk membalikan keadaan,  pemerintah harus meningkatkan perdagangan intra-Asean, terutama untuk komoditas-komoditas yang menguasai pangsa pasar ekspor kawasan. Karenanya, pemerintah harus melakukan kerjasama dengan negara lain untuk menjaga kekuatan ekspor Indonesia. Misalnya dengan CPO. Asal kita kompak dengan Malaysia, kita bisa kuasai ekspor termasuk ke pasar Asean, mengingat ekspor kita dan Malaysia menguasai pasar CPO hampir 90 persen. Kemudian karet, kita juga harus kompak juga dengan Malaysia, Vietnam, Thailand.

Sebagai informasi, ekspor non migas Indonesia ke negara-negara Asean selama Januari-April 2015 mencapai US$ 9,18 miliar. Sementara itu, impor non migas Indonesia dari negara Asean dalam periode yang sama mencapai US$ 8,56 miliar.


  
 Reza Faizal Daradjat



Referensi :